Unta Purba Hidup di Kutub Utara
Kutub Utara
REPUBLIKA.CO.ID, TORONTO -- Unta dikenal dengan kemampuannya bertahan hidup di wilayah panas dan kering di padang pasir. Namun, penemuan terbaru membuktikan unta pernah hidup di lingkungan dingin seperti kutub utara.
Para ilmuwan telah menemukan fosil dari unta raksasa di wilayah kutub utara. Analisis dari protein yang ditemukan dalam tulang mengindikasikan hewan tersebut hidup 3,5 juta tahun yang lalu.
Para ilmuwan telah menemukan fosil dari unta raksasa di wilayah kutub utara. Analisis dari protein yang ditemukan dalam tulang mengindikasikan hewan tersebut hidup 3,5 juta tahun yang lalu.
Unta purba tersebut merupakan nenek moyang dari spesies yang hidup saat ini. Hasil penelitian tersebut diterbitkan dalam jurnal Nature Communications.
Seorang penulis jurnal dari Universitas Machester, Mike Buckley mengatakan penemuan tersebut merupakan bukti unta hidup di wilayah kutub utara. Pada masa pertengahan Pliosen merupakan periode hangat dalam sejarah bumi. Namun, bertahan hidup di kutub utara tetap sulit.
Unta purba harus menghadapi musim dingin yang panjang dan keras. Suhu anjlok di bawah titik beku. Badai salju juga terjadi dan kegelapan menyelimuti wilayah tersebut.
Selama tiga ekspendisi yang dimulai pada 2006, peneliti dari Museum Alam Kanada mengumpulkan 30 fragmen fosil tulang kaki dari Pulau Ellesmere di Kanada. Ukuran mereka menunjukkan hewan tersebut sekitar 30 persen lebih besar dari unta saat ini. Mereka berukuran sekitar 2,7 meter dari kaki ke bahu.
Untuk menyelidiki lebih lanjut, tim mengambil kolagen-protein yang dominan di tulang fosil. Mereka akan membandingkan dengan kolagen yang ditemukan pada fosil lain dan hewan modern.
"Biomolekul memperlihatkan unta tersebut adalah nenek moyang langsung dari unta modern," ujar Buckley dilansir BBC.
Temuan tersebut menurutnya memberikan wawasan baru dalam evolusi hewan. Ilmuwan percaya bahwa punuk unta yang menyimpan lemak, bukan air, dapat menyediakan cadangan yang diperlukan untuk bertahan di kutub utara selama enam bulan di musim dingin.
Seorang penulis jurnal dari Universitas Machester, Mike Buckley mengatakan penemuan tersebut merupakan bukti unta hidup di wilayah kutub utara. Pada masa pertengahan Pliosen merupakan periode hangat dalam sejarah bumi. Namun, bertahan hidup di kutub utara tetap sulit.
Unta purba harus menghadapi musim dingin yang panjang dan keras. Suhu anjlok di bawah titik beku. Badai salju juga terjadi dan kegelapan menyelimuti wilayah tersebut.
Selama tiga ekspendisi yang dimulai pada 2006, peneliti dari Museum Alam Kanada mengumpulkan 30 fragmen fosil tulang kaki dari Pulau Ellesmere di Kanada. Ukuran mereka menunjukkan hewan tersebut sekitar 30 persen lebih besar dari unta saat ini. Mereka berukuran sekitar 2,7 meter dari kaki ke bahu.
Untuk menyelidiki lebih lanjut, tim mengambil kolagen-protein yang dominan di tulang fosil. Mereka akan membandingkan dengan kolagen yang ditemukan pada fosil lain dan hewan modern.
"Biomolekul memperlihatkan unta tersebut adalah nenek moyang langsung dari unta modern," ujar Buckley dilansir BBC.
Temuan tersebut menurutnya memberikan wawasan baru dalam evolusi hewan. Ilmuwan percaya bahwa punuk unta yang menyimpan lemak, bukan air, dapat menyediakan cadangan yang diperlukan untuk bertahan di kutub utara selama enam bulan di musim dingin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar