Penetap pertama wilayah yang kini menjadi
Amerika Serikat berasal dari Asia sekitar 15.000 tahun yang lalu. Mereka menyeberangi
jembatan darat Bering ke
Alaska.
[1]Selanjutnya,
penduduk asli Amerika bermukim di wilayah tersebut selama ribuan tahun sebelum
kedatangan para kolonis Eropa. Pada tahun 1492,
Christopher Columbus berhasil mencapai Amerika. Orang-orang Inggris lalu bermukim di
Jamestown, Virginia pada tahun 1607. Permukiman ini dianggap sebagai permukiman pertama di Amerika Serikat. Selanjutnya, Amerika Serikat terus didatangi oleh orang-orang
Inggris. Orang
Perancis,
Spanyol, dan
Belanda juga bermukim di sebagian Amerika Serikat.
[2] Pada tahun 1770-an,
tiga belas koloni Inggris meliputi dua setengah juta penduduk. Koloni-koloni ini tumbuh dan berkembang dengan pesat, serta mengembangkan sistem politik dan hukum sendiri. Meskipun demikian, perkembangan koloni-koloni Inggris berakhir tidak baik bagi penduduk asli Amerika, karena banyak dari mereka yang tewas akibat penyakit, dan mereka kehilangan negeri mereka.
Dengan dukungan militer dan keuangan berskala besar dari Perancis serta kepemimpinan Jenderal
George Washington, Pasukan Patriot memenangkan
Perang Revolusi dan perdamaian disepakati pada tahun 1783. Selama dan setelah perang, 13 negara bersatu di bawah pemerintah federal yang ditetapkan melalui
Pasal-Pasal Konfederasi. Ketika dokumen ini tak lagi bekerja dengan baik,
Konstitusi baru ditetapkan pada tahun 1789 dan hingga ini menjadi dasar bagi
pemerintah federal Amerika Serikat, dan kemudian hari meliputi pula
Undang-Undang HAM. Dengan Washington sebagai presiden pertama dan
Alexander Hamilton sebagai kepala penasehat keuangannya, pemerintahan nasional yang kuat pun dibentuk. Pada
Sistem Partai Pertama, dua partai politik nasional berkembang mendukung atau menolak kebijakan Hamilton. Ketika
Thomas Jefferson menjadi presiden, ia membeli
Wilayah Louisiana dari Perancis, menggandakan luas wilayah Amerika. Perang kedua dan terakhir melawan Inggris berlangsung pada
tahun 1812. Hasil utama dari perang tersebut adalah berakhirnya dukungan Eropa bagi serangan suku Indian terhadap para pemukim barat.
Setelah tahun 1820, serangkaian kompromi menunda pertikaian mengenai masalah perbudakan. Pada pertengahan tahun 1850-an, kekuatan Republik merebut kendali politik atas Utara dan berjanji untuk menghentikan perluasan perbudakan, yang mengindikasikan penghapusan perbudakan.
Pemilihan presiden pada tahun 1860 yang dimenangkan oleh
Abraham Lincoln dari
partai Republik membuat sebelas
negara budak melepaskan diri dan mendirikan
Konfederasi pada tahun 1861. Setelah empat tahun pertumpahan darah, Uni, di bawah Presiden Lincoln dan
Ulysses S. Grant sebagai jendera panglima mengalahkan Selatan dengan
Robert E. Lee sebagai jenderalnya yang paling terkenal. Akhirnya perbudakan dihapuskan dan Selatan menjadi miskin. Pada
era Rekontsruksi (1863–77), Amerika Serikat mengakhiri perbudakan dan memperluas hak hukum dan hak suara untuk mantan budak (
Orang Afrika Amerika yang pernah menjadi budak). Pemerintah nasional menjadi lebih kuat, dan karena
Amandemen Keempat Belas, pemerintah kini memiliki tugas nyata untuk melindungi hak individu. Rekonstruksi berakhir pada 1877 dan sejak tahun 1890-an hingga 1960-an sistem
Jim Crow(segregasi) membuat orang kulit hitam berada dalam inferioritas politik, sosial, dan ekonomi. Seluruh Selatan mengalami kemiskinan hingga paruh kedua abad ke-20, ketika Utara dan Barat berkembang dan makmur dengan cepat.
Amerika Serikat menjadi kekuatan industri yang unggul pada awal abad ke-20 akibat ledakan jumlah wirausahawan di Utara dan kedatangan jutaan pekerja imigran serta petani dari Eropa. Jaringan rel kereta nasional diselesaikan, dan pertambangan serta pabrik berskala besar mengindustrialisasi kawasan Timur Laut dan Barat Tengah. Ketidakpuasan kelas menengah atas korupsi, inefisiensi, dan politik tradisional memicu
gerakan Progresif sejak tahun 1890-an hingga 1920-an, yang mendorong terjadinya reformasi dan memungkinkan
hak suara perempuan serta
pelarangan alkohol (yang dicabut pada 1933). Meskipun pada awalnya netral dalam
Perang Dunia I, Amerika Serikat
menyatakan perang terhadap Jerman pada tahun 1917, dan mendanai Sekutu hingga meraih kemenangan setahun kemudian. Setelah dekade kemakmuran pada tahun 1920-an,
runtuhnya Wall Street 1929 menandani dimulainya
Depresi Besar yang mendunia selama sedasawarsa.
Franklin D. Roosevelt yang Demokrat menjadi presiden dan menerapkan program barunya,
New Deal, untuk bantuan, pemulihan, dan reformasi, yang mendefinisikan
liberalisme Amerika modern. Setelah
serangan Jepang ke Pearl Harbor pada 7 Desember 1941, Amerika Serikat memasuki
Perang Dunia II bersama
Sekutu dan membantu mengalahkan
Jerman Nazi di Eropa dan mengalahkan
Jepang di
Timur Jauh.
Dinosaurus muncul pada masa
Trias, periode pertama dari era
Mesozoikum, dan dengan cepat menyebar ke Amerika Serikat. Setelah Pangea terpecah, Amerika Utara mulai bergerak ke ara utara dan barat. Pada masa
Jura akhir, dataran di kawasan barat Amerika Utara menjadi rumah bagi dinosaurus seperti
Allosaurus,
Apatosaurus, dan
Stegosaurus. Pada masa
Kapur,
Teluk Meksiko meluas dan memecah Amerika Utara.
Plesiosaurus dan
mosasaurus hidup di perairannya. Di kemudian hari, dataran pesisir kawasan barat dihuni oleh dinosaurus seperti
Edmontosaurus,
Triceratops, dan
Tyrannosaurus, hingga seluruh dinosaurus mengalami kepunahan masal.

Bangsa-bangsa asli yang menempati tanah Amerika sebelum kedatangan bangsa kulit putih.
Tidak ada kepastian mengenai bagaimana dan kapan penduduk asli Amerika pertama kali
menetap di Benua Amerika dan Amerika Serikat modern. Teori paling terkenal menyatakan bahwa orang bermigrasi dari
Eurasia menyeberangi
Beringia, sebuah
jembatan darat yang menghubungkan
Siberia dengan
Alaska modern, dan kemudian menyebar ke selatan di sepanjang Benua Amerika. Migrasi ini kemungkinan dimulai pada 30.000 tahun silam
[4] dan berlanjut hingga sekitar 10.000 tahun silam, ketika jembatan tanah itu terendam akibat naiknya permukaan air yang disebabkan oleh berakhirnya
periode glasial terakhir.
[5] Penduduk awal ini, yang disebut
bangsa Paleoamerika, dengan cepat terbagi menjadi ratusan bangsa dan suku dengan budaya yang beragam.
Pada masa itu,
penduduk asli Amerika menetap di Amerika Serikat. Mereka memiliki budaya yang berbeda: penduduk asli di Amerika Serikat timur berburu; penduduk asli di Amerika Serikat barat laut menangkap ikan; penduduk asli di barat daya menanam
jagung dan membangun rumah yang disebut
pueblo; dan penduduk asli di
Great Plains berburu
bison.
[6][7]
Zaman kolonial[sunting]
Setelah periode penjelajahan yang dilakukan oleh negara-negara besar di Eropa, permukiman pertama didirikan pada 1607.
[8] Orang Eropa membawa kuda, sapi, dan babi ke benua Amerika, dan membawa jagung,
kalkun, kentang, kacang, tembakau, dan
labu ke Eropa. Lingkungan berpenyakit terbukti mematikan bagi banyak penjelajah dan para pemukim awal menderita penyakit-penyakit baru. Dampak penyakit baru bahkan lebih buruk bagi penduduk asli Amerika, terutama penyakit cacar dan campak. Banyak sekali
penduduk asli yang meninggal, biasanya sebelum permukiman Eropa berskala besar dimulai.
[9][10]
Kolonisasi Spanyol, Belanda, dan Prancis[sunting]
Para penjelajah Spanyol adalah orang Eropa pertama yang tiba di benua Amerika, melalui
ekspedisi kedua Christopher Columbus, yang mencapai Puerto Rico pada 19 November 1943; yang lainnya mencapai Florida pada 1513.
[11] Dengan cepat ekspedisi Spanyol mencapai
Pegunungan Appalachia,
Sungai Mississippi,
Grand Canyon,
[12] dan
Great Plains. Pada 1540,
Hernando de Soto melakukan penjelajahan besar-besaran ke kawasan Tenggara. Selain itu, pada tahun yang sama
Francisco Vázquez de Coronado menjelajahi Arizona hingga Kansas tengah.
[13] Spanyol mengirim beberapa pemukim, mendirikan permukiman Eropa permanen pertama di Amerika Serikat di
St. Augustine, Florida pada 1565, namun hanya sedikit yang menetap permanen di sana. Permukiman Spanyol yang tumbuh menjadi kota-kota penting antara lain
Santa Fe,
Albuquerque,
San Antonio,
Tucson,
San Diego,
Los Angeles,
Santa Barbara dan
San Francisco.
[14]

Klaim teritorial Eropa di Amerika Utara, sek. 1750
██ Prancis██ Kerajaan Britania Raya██ Spanyol
Kolonisasi Inggris[sunting]
Lahan di sepanjang pesisir timur ditempati terutama oleh kolonis Inggris pada abad ke-17, bersama sejumlah kecil
orang Belanda dan
Swedia. Amerika Kolonial dicirikan oleh amat kurangnya tenaga kerja yang parah sehingga diberlakukan bentuk
kerja paksa seperti
perbudakan dan
kerja wajib, serta oleh kebijakan Inggris berupa pengabaian ramah (
pengabaian salut) yang mengizinkan perkembangan semangat Amerika terpisah dari para pendiri Eropanya.
[20] Lebih dari separuh imigran Eropa datang ke Amerika Kolonial sebagai pekerja paksa.
[21]
Bangsa Inggris mencoba mendirikan permukiman di
Pulau Roanoke tahun 1585, tetapi tidak berlangsung lama.
[22] Pada tahun 1607, permukiman Inggris pertama yang dapat bertahan berdiri di
Sungai James di
Jamestown, Virginia, yang memulai
Perbatasan Amerika. Permukiman ini didirikan oleh
John Smith,
John Rolfe, dan orang-orang Inggris lainnya yang tertarik dengan kekayaan dan petualangan. Koloni ini hampir gagal bertahan dan mengalami kesusahan selama puluhan tahun karena penyakit dan kelaparan, hingga akhirnya mengalami keberhasilan setelah adanya gelombang baru pemukim tiba pada akhir abad ke-17 yang mendirikan pertanian komersial berbasis tembakau.
[23] Antara akhir 1610-an dan Revolusi, Inggris mengirimkan sekitar 50.000 narapidana ke koloni di Amerika.
[24] Satu contoh konflik yang parah adalah pemberontakan
Powhatan 1622 di Virginia, di mana suku Indian membunuh ratusan pemukim Inggris. Konflik terbesar antara suku Indian dan pemukim Inggris pada abad ke-17 adalah
Perang Raja Phillip di
New England.
[25] Perang Yamasee di Carolina Selatan juga menghasilkan banyak korban.
[26]
New England pada awalnya dihuni oleh orang
Puritan yang mendirikan
Koloni Teluk Massachusetts pada 1630, meskipun sudah ada ada satu permukiman kecil pada 1620 oleh sekelompok orang Inggris yang dijuluki
Pilgrim Fathers (orang yang melarikan diri karena berselisih paham dengan
gereja) di
Koloni Plymouth. Alih-alih menemukan emas,
Pilgrims dan Puritan lebih tertarik untuk membuat masyarakat yang lebih baik, yang mereka juluki "kota di sebuah bukit."
[27] Roger Williams, yang ditendang keluar dari Massachusetts, mendirikan koloni di
Rhode Island tahun 1636. Koloni Tengah, terdiri atas negara bagian
New York,
New Jersey,
Pennsylvania, dan
Delaware modern, dicirikan oleh tingkat keragaman yang tinggi. Upaya pertama untuk mendirikan permukiman Inggris di selatan Virginia adalah
Provinsi Carolina. Sementara koloni yang terakhir berdiri di antara
Tiga Belas Koloni adalah
Koloni Georgia yang berdiri pada 1733.
[28]
Perkembangan koloni merupakan hal yang buruk bagi penduduk asli Amerika. Mereka kehilangan negeri mereka, dan banyak dari antara mereka yang meninggal akibat
variola, penyakit yang dibawa bangsa Eropa ke Amerika.
Koloni memiliki ciri berupa keragaman keagamaan, dengan banyaknya Kongresionalis di New England, Reformasi Jerman dan Belanda di Koloni Tengah, Katolik di Maryland, dan Prebisterian
Skotlandia Irlandia di perbatasan. Banyak pejabat kerajaan dan pedagang adalah penganut Anglikan.
[29]
Pada awal tahun 1700-an, relijiusitas amat meluas melalui kemunculan suatu gerakan keagamaan yang disebut
Gerakan Kebangunan Rohani Pertama, yang dipimpin oleh pengkotbah seperti
Jonathan Edwards.
[30] Gerakan Kebangunan merupakan salah satu peristiwa pertama dalam sejarah Amerika yang merupakan "pergerakan besar", atau sesuatu yang melibatkan banyak orang Amerika. Gerakan Kebangunan Rohani, bersama dengan
Penghukuman Penyihir Salem, merupakan tanggapan atas situasi Amerika saat itu, dan mungkin memengaruhi pemikiran yang digunakan dalam Revolusi Amerika.
[31] Evangelis Amerika yang terpengaruh Kebangunan menambahkan penekanan baru dalam pencurahan ilahi dari Roh Kudus dan konversi yang mengajarkan kepada para penganut baru cinta intens pada Tuhan. Kebangkitan itu mengemas keunggulan itu dan memajukan evangelikalisme yang baru dibentuk menjadi republik awal, memberi tempat bagi
Gerakan Kebangunan Rohani Kedua, yang dimulai pada akhir 1790-an.
[32]
Pada tahun
1733, terdapat tiga belas koloni. Koloni-koloni ini biasanya dikelompokan menjadi New England (
New Hampshire,
Massachusetts,
Rhode Island dan
Connecticut), koloni-koloni Tengah (
New York,
New Jersey,
Pennsylvania,
Delaware), dan Selatan (
Maryland,
Virginia,
Carolina Utara,
Carolina Selatan, dan
Georgia). New England memiliki peternakan-peternakan kecil, dan lebih bertumpu pada perikanan, perkapalan, dan
industri-industri kecil.
[33] Koloni Selatan memiliki perkebunan
tembakau dan
kapas. Kebun-kebun ini awalnya digarap oleh pekerja yang bersedia bekerja beberapa tahun dengan upah pintu masuk ke Amerika dan tanah, lalu oleh
budak. Koloni tengah memiliki peternakan berukuran kecil, dan dikenal memiliki budaya dan kepercayaan yang beragam.
[34]
Ketigabelas koloni tersebut terikat dengan "
ekonomi Atlantik", yang meliputi penggunaan kapal untuk perdagangan budak, tembakau,
rum,
gula,
emas,
rempah-rempah,
ikan,
kayu, dan barang hasil produksi, antara Amerika,
Hindia Barat,
Eropa, dan
Afrika.
[35][36] New York,
Philadelphia,
Boston, dan
Charleston merupakan kota dan pelabuhan utama pada masa itu.
[37]
Integrasi politik dan otonomi[sunting]
Dari tahun 1754 hingga 1763, Inggris dan Perancis terlibat dalam perang yang disebut
Perang Tujuh Tahun. Inggris berhasil memenangkan perang. Perancis menyerahkan koloninya di
Kanada kepada Inggris, dan menyerahkan
Louisiana ke
Spanyol; Spanyol menyerahkan
Florida kepada Inggris. Perang ini adalah titik balik dalam perkembangan politik koloni. Pengaruh para pesaing utama Tahta inggris di koloni dan Kanada, Prancis dan suku Indian Amerika Utara, amat berkurang. Selain itu, upaya perang berakibat pada integrasi politik koloni yang lebih besar, seperti ditunjukkan dalam
Kongres Albany dan disimbolkan oleh seruan
Benjamin Franklin supaya semua koloni "Bersatu atau Mati."
Pesta Teh Boston pada 1773 adalah aksi langsung oleh para aktivis di kota Boston untuk memprotes pajak baru untuk teh. Para kolonis di
Boston membuang ratusan kotak berisi teh dari kapal di
Pelabuhan Boston, sebagai tanggapan terhadap Undang-Undang Teh.
[41] Parlemen merespon cepat setahun kemudian. Pasukan Inggris mengambil alih Boston, serta mengeluarkan
Undang-Undang Paksaan, yang mencabut hak pemerintahan mandiri Massachusetts dan menempatkan wilayah itu di bawah kekuasaan pasukan. Tindakan ini memicu kemarahan dan perlawanan di semua koloni. Para pemimpin patriot dari tiga belas koloni mengadakan
Kongres Kontinental Pertama untuk mengkoordinasikan perlawanan mereka terhadap Undang-Undang Paksaan. Tokoh-tokoh penting dalam kongres tersebut adalah
Benjamin Franklin,
John Adams,
Thomas Jefferson,
John Hancock,
Roger Sherman, dan
John Jay. Kongres menyerukan
boikot terhadap perdagangan Inggris, menerbitkan
daftar hak dan keluhan, serta
mempetisi raja untuk mengatasi semua keluhan itu.
[42] Semua tindakan ini tidak terlalu berpengaruh, sehingga
Kongres Kontinental Kedua pun digelar pada 1775 untuk mengorganisir pertahanan koloni melawan Pasukan Inggris.
Revolusi Amerika[sunting]
Pada 1777, pasukan Amerika berhasil
merebut Saratoga sehingga membuat Prancis bersedia bersekutu dengan Amerika. Selain itu, Prancis juga membawa serta Spanyol dan Belanda untuk ikut bersekutu bersama Amerika, sedangkan Inggris berperang tanpa sekutu.
[45]
Meskipun tentara Amerika di bawah kepemimpinan
George Washingtonbanyak mengalami kekalahan, mereka memenangkan perang setelah kemenangan di
Yorktown yang dibantu oleh Perancis.
Traktat Parisditandatangani, dan Britania menarik semua pasukannya dari Amerika Serikat.
Pada 4 Juli 1776,
Kongres Kontinental Kedua berkumpul di
Philadelphia dan
menyatakan kemerdekaan Amerika Serikat. Kemerdekaan ini didasarkan pada prinsip-prinsip
republik, yang menekankan kedaulatan rakyat, menuntut kewajiban warga negara, menolak korupsi, dan menentang aristokrasi.
[46] Ahli politik
Seymour Martin Lipset menulis bahwa Amerika Serikat adalah koloni besar pertama yang sulses memberontak melawan kekuasaan kolonial. Dalam pengertian ini, Amerika Serikat adalah 'bangsa baru' pertama."
[47] Menurut sejumlah sejarawan, revolusi Amerika adalah sumber utama untuk
agama sipil Amerika yang tak berdenominasi dan telah membentuk patriotisme dan kenangan serta makna negara tersebut.
[48]
Awal Republik[sunting]
Konfederasi dan Konstitusi[sunting]

Konstitusi Amerika Serikat
Pada tahun
1781, koloni-koloni mempersiapkan sebuah Uni melalui
Pasal-Pasal Konfederasi, akan tetapi hanya dapat berlangsung selama enam tahun. Sebagian besar kekuasaan diserahkan kepada negara-negara bagian, dan hanya sedikit kekuasaan yang dimiliki pemerintah pusat.
[49] Selain itu, tidak terdapat presiden. Pasal-Pasal Konfederasi juga tidak dapat menghentikan penduduk asli Amerika atau orang Britania di perbatasan, dan juga tak mampu menghentikan pemberontakan seperti
Pemberontakan Shays. Setelah pemberontakan Shays', banyak orang merasa Pasal-Pasal Konfederasi telah gagal.
[50]Akibatnya, para nasionalis, yang sebagian besarnya veteran perang, diorganisir di setiap negara bagian dan meminta Kongres menyelenggarakan
Konvensi Philadelphia pada 1787.
[51]
Pemerintahan Washington[sunting]
Pada tahun 1789, George Washington, presiden
Konvensi Konstitusi, terpilih sebagai presiden pertama Amerika Serikat. Prestasi utama dari
kepemimpinan Washington adalah terciptanya pemerintahan nasional yang diakui oleh seluruh rakyat Amerika
[53] Pemerintahannya mendirikan
Bank Amerika Serikat untuk menstabilkan sistem keuangan serta menetapkan sistem tarif seragam dan pajak. Pada masa jabatan Washington,
Pemberontakan Wiskimeletus. Petani-petani di pedesaan mencoba untuk menghentikan pengumpulan pajak terhadap
wiski.
Pada tahun 1795, Kongres menyetujui
Traktat Jay, yang membuka perdagangan dengan Britania.
[54] Traktat ini dibuat dengan tujuan memperbaiki hubungan dengan Britania.
[55]Thomas Jefferson dan
James Madison sangat menentang traktat ini.
[56] Akibatnya sebagian pemilih mendukung partai oposisi, dan dimulailah
Sistem Partai Pertama.
Setelah menjabat selama dua periode, Washington tak mau berkuasa lagi. Ia menulis
surat perpisahan, yang isinya menekankan manfaat pemerintahan federal dan pentingnya etika dan moral sembari memperingatkan terhadap persekutuan asing dan pembentukan partai politik.
[57]
Dalam pemilu tahun 1796, John Adams berhasil mengalahkan Thomas Jefferson. Pemilu ini merupakan pemilu antar dua partai politik pertama di Amerika Serikat.
[58] Sebagai presiden, Adams membuat
Angkatan Darat dan
Laut Amerika Serikat menjadi lebih besar, tetapi juga mengeluarkan
hukum untuk menutup koran yang menulis hal-hal jelek tentangnya.
Pemerintahan Jefferson[sunting]
Pesaing utama Jefferson adalah
John Marshall, seorang Federalis dari Virginia. Marshall berhasil mendefinisikan fungsi
Mahkamah Agung, khususnya kekuasaan untuk menolak hukum Kongres yang menyalahi Konstitusi, yang pertama kali ditetapkan pada 1803 dalam
Marbury v. Madison.
[60]
Presiden Jefferson juga berusaha menghentikan perdagangan dengan Inggris dan Perancis, yang sedang terlibat dalam perang.
[61]Perang meletus antara Amerika Serikat dan Inggris pada tahun 1812 ketika
James Madison menjabat sebagai presiden. Perang ini disebut
Perang 1812. Perang ini berakhir setelah Amerika Serikat memperoleh kemenangan menetukan dalam
Pertempuran New Orleans,
[62] dan disepakatinya
Perjanjian Ghent.
[62]
Salah satu masalah pada periode ini adalah
perbudakan. Negara-negara bagian di
Selatan Atas sempat melakukan pembebasan banyak budak namun kebutuhan tenaga kerja untuk perkebunan besar membuat perbudakan kembali meningkat. Pada tahun 1861, lebih dari tiga juta orang Afrika-Amerika menjadi budak di Selatan.
[63] Sebagian besar bekerja memetik kapas di perkebunan besar. Selatan ingin agar perbudakan tetap ada, sementara Utara berusaha mengakhirinya.
Era Perasaan Baik[sunting]
Sebagai penentang perang, kelompok Federalis menggelar
Konvensi Hartford pada 1814 yang mengisyaratkan pemisahan, namun pengaruh mereka melemah setelah kemenangan Amerika di New Orleans.
[64] Sementara itu pemerintah, setelah sebelumnya menutup Bank Amerika Serikat, memutuskan untuk mendirikan
Bank Kedua Amerika Serikat pada 1816.
[65][66]
Setelah Perang 1812, Amerika mengakhiri
Sistem Partai Pertama dan mengalami "
Era Perasaan Baik" di bawah kepemipinan Presiden James Madison dan
James Monroe.
[65][66] Di bawah Monroe, kebijakan Amerika Serikat di Amerika Utara adalah
Doktrin Monroe, yang menyatakan bahwa benua Amerika tidak boleh lagi dijajah oleh negara-negara Eropa.
[67] Ini adalah momen yang menentukan dalam
kebijakan luar negeri Amerika Serikat. Pada masa ini pula, Kongres meminta "sistem Amerika", yaitu dengan menghabiskan dana untuk perbankan,
transportasi, dan
komunikasi, agar kota-kota menjadi lebih besar dan pabrik-pabrik dibangun.
[68] Salah satu proyek transportasi besar pada masa ini adalah
Kanal Erie di New York. Pada tahun 1840-an, jalur kereta api juga dibangun. Ribuan mil jalur kereta dan
telegraf telah dibangun di Amerika Serikat pada tahun 1860.
[69]
Pemindahan Indian[sunting]
Pada 1830, Kongres mengeluarkan
Undang-Undang Pemindahan Indian, yang memaksa suku Indian di kawasan timur untuk berpindah ke wilayah barat di seberang Sungai Mississippi.
[70] Sementara
kelompok demokrat Jackson menuntut pemindahan paksa suku Indian yang menolak mengakui hukum negara ke Barat. Kelompok Whig dan keagamaan menganggap bahwa tindakan tersebut tak manusiawi, seperti terlihat pada
Jejak Air Mata.
[71]
Abolisionisme[sunting]
Setelah 1840, gerakan abolisionisme menggalang banyak dukungan, terutama di kalangan perempuan relijius di Timur Laut yang dipengaruhi oleh
Gerakan Kebangunan Rohani Kedua, yang dimulai pada 1800-an di
New York.
[72] Gerakan Kebangunan Rohani berkaitan erat dengan gerakan anti perbudakan di Amerika Serikat.
[73] William Lloyd Garrison menerbitkan surat kabar antiperbudakan yang paling berpengaruh, yaitu
The Liberator, sedangkan
Frederick Douglass, seorang mantan budak, mulai menulis di surat kabar tersebut sekitar 1840 lalu mendirikan surat kabar abolisionisnya sendiri,
North Star pada 1847.
[74]
Perluasan ke Barat[sunting]
Penduduk dan wilayah Amerika Serikat mengalami perkembang pesat, dan banyak penduduk yang melakukan migrasi ke barat.
[75]Mereka berpindah ke sebelah barat
Sungai Mississippi dan
Pegunungan Rocky pada masa ini. Orang-orang pertama yang pindah ke Barat adalah orang yang menjual kulit binatang.
[76][77] "
Thesis Perbatasan" yang amat berpengaruh menyatakan bahwa perbatasan barat membentuk karakter Amerika Serikat.
[78] Pada tahun 1840-an, banyak orang pindah ke
Oregon, dan semakin banyak orang yang pindah ke Barat setelah
Demam Emas California tahun 1849.
[79][80] Sejak awal 1830-an hingga 1869,
Jalur Oregon dan banyak cabangnya digunakan oleh lebih dari 300.000 pemukim. Sementara Penduduk asli Amerika semakin terdesak oleh peristiwa seperti pengusiran. Selain
Jejak Air Mata, peristiwa penting terkait pengusiran suku Indian adalah
Perang Black Hawk.
[81]
Industrialisasi dan ekspansi[sunting]
Industri di Amerika Serikat juga berkembang. Banyak pabrik dibangun di kota-kota timur laut seperti
Lowell, Massachusetts. Kebanyakan pabrik memproduksi pakaian. Sebagian besar pekerja di pabrik adalah perempuan, dan sebagian merupakan anak-anak dari
Irlandia dan
Jerman.
[82][83] Meskipun mengalami industrialisasi, mata pencaharian sebagian besar penduduk Amerika pada saat itu adalah petani.
[84]
Andrew Jackson terpilih sebagai presiden pada tahun 1828. Sebagian besar pendukungnya merupakan orang miskin yang tidak pernah memilih sebelumnya, sehingga ia memberi mereka pekerjaan sebagai "hadiah". Selain itu, ia juga menetapkan pajak impor tinggi yang tidak disukai oleh Selatan.
[85] Wakil presiden Jackson,
John C. Calhoun, yang berasal dari Selatan, menulis bahwa Selatan sebaiknya menghentikan kebijakan tersebut dan meninggalkan Amerika Serikat.
[85]
Pada masa ini pula muncul Manifest Destiny.
Daniel Walker Howe berpendapat bahwa, "Meskipun imperialisme Amerika tidak mencerminkan konsensus Amerika; hal tersebut memicu perbedaan pendapat dalam peemrintahan nasional."
[86] Manifest Destiny memberikan nada retorika untuk perluasan, yang didukung oleh
Demokrat. Salah satu perluasan ini adalah
aneksasi Republik Texas pada 1845. Texas bergabung dengan Amerika Serikat setelah meninggalkan
Meksiko, sehingga Meksiko tidak menyukai hal ini, dan Amerika menginginkan wilayah Meksiko di Pantai Barat.
[87] Akibatnya,
Perang Meksiko-Amerika meletus. AS berhasil memenangkan perang ini, dan memperoleh wilayah
California dan
Amerika Serikat Barat Daya. Orang-orang di Utara tidak menyukai perang ini, karena mereka merasa perang ini hanya untuk keuntungan Selatan.
[88]
Pemisahan Utara dan Selatan[sunting]
Pada tahun 1840-an dan 1850-an, Utara dan
Selatan kurang saling menyukai karena berbagai perbedaan, seperti:
- Ekonomi Utara berdasarkan pada industri, sedangkan Selatan berdasarkan agraris.
- Negara bagian Utara tidak memerlukan budak, sementara Selatan memerlukan budak.[89] Orang-orang di Selatan juga marah dengan buku-buku seperti Uncle Tom’s Cabin yang menyatakan bahwa perbudakan itu salah.
- Utara memiliki Partai Republik, sementara Selatan memiliki Partai Demokrat.
- Perbedaan pandangan mengenai kekuasaan pemerintahan federal.
Akan tetapi, perjanjian-perjanjian ini tidak berhasil menghentikan perpecahan.
[91] Kompromi 1820 dicabut pada 1854 dengan adanya
Undang-Undang Kansas-Nebraska, yang mempromosikan Senator Douglas atas nama "
kedaulatan rakyat" dan demokrasi. Peraturan ini mengizinkan masing-masing wilayah menetukan sendiri hukum tentang perbudakan. Kelompok antiperbudakan marah dan mendirikan
Partai Republik.
Orang-orang Utara dan Selatan mulai saling membunuh di
Kansas dalam suatu peristiwa yang disebut
Kansas Berdarah karena masalah perbudakan. Peristiwa ini disebut "Kansas Berdarah". Pada tahun 1859,
John Brown mengambil alih sebuah kota di
Virginiauntuk menunjukkan bahwa perbudakan itu salah dan ia mencoba mengajak budak-budak melawan pemiliknya.
[92] Tokoh-tokoh lainnya yang memimpin pemberontakn budak antara lain
Gabriel Prosser (1800),
Denmark Vesey (1822),
Nat Turner (1831), dan (1859). Ini membuat Selatan melakukan pengawasan budak yang lebih ketat dan mengurangi
orang kulit hitam bebas. Keputusan Mahkamah Agung tahun 1857 dalam
Dred Scott v. Sandford memihak Selatan dan menyatakan bahwa perbudakan legal di Amerika Serikat. Keputusan ini membuat Utara marah.
Perang Saudara[sunting]
Konfederasi memiliki jenderal yang lebih cakap daripada utara, akan tetapi memiliki lebih sedikit jalur kereta dan hampir tidak mempunyai pabrik senjata.
[97] Pada pertengahan perang, Lincoln mengumandangkan
Proklamasi Emansipasi yang akan membebaskan semua budak di Konfederasi, dan memperbolehkan orang kulit hitam bertempur dalam angkatan bersenjata Utara.
Berdasarkan
sensus tahun 1860, sekitar 8% pria kulit putih usia 13 hingga 43 tahun tewas dalam perang ini.
[99]
Rekonstruksi berlangsung sejak Proklamasi Emansipasi Lincoln pada 1 Januari 1863 hingga
Kompromi 1877.
[100]
Lincoln terpilih kembali sebagai presiden pada tahun 1864. Akan tetapi, ketika menghadiri drama di Ford's Theatre,
Washington, D.C., ia ditembak oleh
John Wilkes Booth. Lincoln menjadi presiden Amerika pertama yang tewas dibunuh.
[101] Ia digantikan oleh
Andrew Johnson.
Kongres pada masa itu dikuasai oleh "
Republikan Radikal", yang ingin menghukum Selatan setelah Perang Saudara.
[103] Mereka tidak menyukai Johnson dan hampir menghentikan jabatannya.
[103] Pemerintahan Republik baru berhasil berkuasa dengan berbasis pada koalisi Mantan Budak,
Carpetbagger (pendatang baru dari Utara), dan
Scalawag (orang kulit putih Selatan).
Kongres mengirim banyak tentara ke Selatan dan memaksa Selatan menyetujui amandemen ke-14 dan 15. Selatan tidak menyukai hal ini, dan membuat
hukum "Jim Crow" yang menempatkan orang kulit hitam dalam peran-peran yang rendah dan memaksa mereka bekerja sebagai petani miskin.
[104] Orang Kulit Putih di Selatan juga mendirikan
Ku Klux Klan yang menyerang orang kulit hitam. Penegakan hukum yang tegas oleh Presiden Ulysses Grant melalui
Undang-Undang Ku Klux Klan pada 1870 berhasil membubarkan Klu Klux Klan. Akan tetapi, masih ada kelompok-kelompok paramiliter lainnya, seperti
Liga Putih dan
Kaus Merah yang berupaya menegakkan kembali kekuasaan politik kulit putih di Selatan selama 1870-an.
[105]
Jalur kereta api transkontinental selesai dibangun pada tahun 1869. Jalur ini membantu kemudahan transportasi di Amerika Serikat. Chicago, tempat jalur-jalur bertemu, menjadi pusat perdagangan antara Barat dan Timur.
[109]
Zaman Sepuhan[sunting]
Pada 1890 produksi industri dan pendapatan per kapita Amerika adalah yang tertinggi di dunia. Untuk mengatasi utang yang besar dan rendahnya harga produk pertanian, para petani bergabung dengan
Partai Populis.
[111] Selain itu, Amerika Serikat didatangi oleh pendatang dari berbagai negara, seperti
Irlandia,
Italia,
Jerman,
Eropa Timur, dan
Cina.
[112] Sebagian besar dari mereka bekerja di pabrik-pabrik besar dan tinggal di kota besar, seperti
New York City,
Chicago, dan
Boston. Mereka biasanya menghuni apartemen yang kecil, miskin, dan berdekatan.
[113] Pendatang-pendatang ini seringkali digunakan sebagai "mesin politik". Mereka diberi pekerjaan dan uang, dengan imbalan suara dalam pemilu.
[113]
"Mesin-mesin politik" telah menguasai pemerintahan dalam dekade terakhir abad ke-19. Sebagian besar presiden terpilih karena mesin politik.
[114] Pemilik bisnis besar seringkali memiliki kekuasaan yang lebih besar daripada pemerintahan.
[114] Contohnya adalah
John D. Rockefeller,
Andrew Carnegie, dan
J.P. Morgan.
Depresi yang parah di seluruh Amerika Serikat terjadi pada 1893. Depresi ini disebut
Kepanikan 1893 dan berdampak pada petani, pekerja, serta penguasaha karena harga, gaji, dan keuntungan menurun drastis.
[115] Akibatnya, Presiden
Grover Cleveland banyak disalahkan. Kericuhan buruh menimbulkan banyak serangan, yang paling terkenal adalah
Serangan Pullman pada 1894.
Partai Populismemperoleh banyak dukungan dari para petani kapas dan gandum serta para penambang batu bara, namun pengaruhnya kalah oleh gerakan
Perak Bebas yang lebih populer.
[116] Kemakmuran kembali dialami Amerika Serikat di bawah pimpinan Presiden
William McKinley, yang mengalahkan
William Jennings Bryan dalam pemilihan umum.
Masa Progresivisme[sunting]

"Sepuluh ribu mil, dari ujung ke ujung", kartun politik yang menggambarkan kekuasaan Amerika Serikat pada tahun 1898.
Pada
Era Progresif, terjadi
Gerakan progresif yang menyerukan modernitas dan reformasi. Politis terkemuka pada masa ini antara lain
Theodore Roosevelt,
Charles Evans Hughes, dan
Robert LaFollette dari Republik, serta
William Jennings Bryan dari Demokrat, yang mendukung reformasi progresif. Empat amandemen konstitusi baru, yaitu
Amandemen Keenambelas,
Amandemen Ketujuhbelas,
Amandemen Kedelapanbelas, dan
Amandemen Kesembilanbelas—yang berasal dari aktivisme progresif, membawa reformasi berupa pajak penghasilan federal, pemilihan langsung Senator, dan hak pilih perempuan.
[117]
Pada tahun 1901,
Theodore Roosevelt menjadi presiden Amerika Serikat. Ia memiliki kebijakan luar negeri yang disebut "
Big Stick". Maksudnya ialah bahwa [AS] harus memiliki angkatan laut yang besar dan melakukan pengawasan terhadap
Amerika Latin.
[122][123]Antara tahun 1908 hingga 1930, Amerika Serikat beberapa kali mengirimkan tentara ke Amerika Latin. Selain itu, ketika Theodore Roosevelt masih menjabat, penggalian
Terusan Panama dimulai.
Woodrow Wilson terpilih sebagai presiden pada tahun 1912. Ia adalah seorang progresif, tetapi tidak sepenuhnya mirip Roosevelt.
[124][125] Pada tahun itu pula, Arizona menjadi negara bagian terakhir dari Amerika Serikat daratan, sehingga
Perbatasan Amerika pun berakhir. Inovasi yang muncul pada masa ini adalah
Kebijakan Pintu Terbuka, dimana kekuasaan imperial diberi akses setara untuk bisnis Cina, namun mereka tak diperbolehkan menguasai Cina.
[126]
Perang Dunia I[sunting]
Amerika Serikat awalnya tidak ingin terlibat dalam
Perang Dunia I. Akan tetapi, karena:
Amerika menyatakan perang terhadap Jerman pada 6 April 1917.
[127] AS membantu Sekutu, dan pada musim panas 1928 mengirim banyak sekali pasukan di bawah Jenderal
John J. Pershing.
[128] dan perang berakhir setahun kemudian dengan kekalahan
Blok Sentral. Presiden
Woodrow Wilson meminta Jerman menggulingkan Kaisar dan menerima
Empat Belas Poin. Wilson juga mencoba mendirikan
Liga Bangsa-Bangsa, akan tetapi Amerika Serikat tidak bergabung karena kaum isolasionis di AS menolak traktat perjanjian.
[129] Setelah Perang Dunia I, sebuah
pandemi flu mewabah, dan menewaskan banyak orang di AS dan Eropa.
[130] Selain itu, seusai Perang Dunia I, Amerika Serikat menjadi salah satu negara terkaya dan terkuat di dunia.
[131]
Hak suara perempuan[sunting]
Sekitar 1912
gerakan feminis, yang dulunya tumbuh dengan lambat, mulai bangkit kembali, menekankan pada tuntutan untuk kesetaraan dan mengklaim bahwa korupsi dalam politik Amerika harus dibersihkan oleh perempuan karena laki-laki tidak mampu melakukannya.
[134] Para pemrotes kemudian disebut
suffragette.
Alice Paul memimpin parade di ibukot adan kota-kota besar. Alice memisahkan diri dari
Asosiasi Hak Suara Perempuan Amerika Nasional (AHSPAN), yang lebih menyukai pendekatan yang lebih moderat dan mendukung Partai Demokrat dan Woodrow Wilson, yang dipimpin oleh
Carrie Chapman Catt. Alice mendirikan
Partai Perempuan Nasional yang lebih militan. Para pejuang hak suara ditangkapi pada piket "
Sentinel Sunyi" mereka di Gedung Putih, yang merupakan pertama kalinya cara tersebut dilakukan. Mereka kemudian dijadikan
tahanan politik.
[135]
Setelah Perang Dunia Pertama, semakin banyak negara bagian Barat yang memberi hak suara untuk perempuan. Salah satu tokoh perempuan pertama yang terpilih adalah
Jeannette Rankin dari Montana. Kongres meloloskan
Amandemen Kesembilan Belas pada 1919, dan perempuan berhak memilih pada 1920.
[136]
AHSPAN berubah menjadi
Liga Pemilih Perempuan, dan Partai Perempuan Nasional mulai menyerukan
Amandemen Kesetaraan Hak. Pada 1928, hak suara perempuan memperoleh kekuatan setelah kelompok Katolik menyadari perlunya suara perempuan untuk memilih
Al Smith, tokoh Katolik dari New York City. Sementara kelompok Protestan menggalang perempuan untuk memilih
Herbert Hoover.
[137]
Periode antar perang: 1919–1939[sunting]
Pada tahun 1920-an,
rasisme merebak. Ku Klux Klan semakin menguat dan mengincar orang kulit hitam,
Katolik,
Yahudi, dan imigran.
[138] Orang-orang menuduh imigran dan pemimpin buruh (yang dituduh sebagai
Bolshevik) bersalah atas perang dan masalah-masalah lain dalam sektor bisnis.
[34][139]
1920-an merupakan era ledakan ekonomi dan kesejahteraan bagi Amerika Serikat. Pada masa ini, banyak orang Afrika-Amerika yang pindah dari Selatan ke kota-kota besar seperti
New York City,
Chicago,
St. Louis, dan
Los Angeles.
[140] Mereka membawa musik
jazz, sehingga tahun 1920-an dijuluki sebagai "Zaman Jazz".
Seusai Perang Dunia I, Amerika Serikat menetapkan kebijakan luar negeri yang isolasionis. Hukum dan traktat yang mengakhiri perang disetujui. AS juga menolak menjual senjata kepada mantan sekutunya.
[141]
Warren G. Harding menjadi presiden pada tahun 1921. Ia meyakini bahwa jalan terbaik untuk memperbaiki ekonomi adalah bersahabat dengan bisnis-bisnis besar melalui pemotongan pajak dan pengurangan regulasi.
[142] Performa ekonomi berlangsung dengan baik di bawah kebijakan ini. Akan tetapi, jurang antara yang kaya dan miskin semakin melebar.
[143] Harding meninggal pada tahun 1923, dan
Calvin Coolidge menggantikannya. Seperti Harding, Calvin Coolidge meyakini bahwa pemerintah tidak boleh campur tangan dalam urusan bisnis, sehingga ia meneruskan banyak kebijakan Harding.
[144][145] Coolidge memutuskan untuk tidak menjadi kandidat dalam pemilu 1928 dan selanjutnya
Herbert Hoover menjadi presiden.
Pada tahun 1929,
Depresi Besar melanda Amerika Serikat.
Bursa efek jatuh, dan banyak bank kehabisan uang dan ditutup.
[146] Pada tahun 1932, lebih dari seperempat rakyat Amerika Serikat menjadi pengangguran.
[147]
Herbert Hoover, yang menjadi presiden pada saat itu, mencoba menghentikan Depresi, tetapi gagal.
[148] Pada tahun 1932, ia dikalahkan oleh
Franklin D. Roosevelt dalam pemilu. Franklin D. Roosevelt melancarkan kebijakan
New Deal, yaitu rangkaian program pemerintah yang memberikan bantuan, pemulihan, dan reformasi.
[149] Contoh program pada
New Dealadalah
jaminan sosial,
Works Progress Administration (pembangunan jalan, sekolah, gedung pemerintahan dan karya seni), dan
Civilian Conservation Corps (memberikan anak muda pekerjaan untuk membantu lingkungan). Program-program seperti ini mempekerjakan jutaan warga Amerika, meskipun dengan gaji yang kecil.
[150][151] New Deal seringkali disebut sebagai periode yang "menyelamatkan kapitalisme" dan menghentikan Amerika menjadi negara
komunis atau
fasis.
[152] Meskipun
New Deal berhasil meningkatkan ekonomi, kebijakan ini tidak mengakhiri Depresi Besar. Depresi ini diakhiri oleh
Perang Dunia II.
[153]
Perang Dunia II[sunting]
Perang Dunia II meletus pada 1 September 1939, dan Amerika Serikat menyatakan mereka tidak ingin terlibat. Sebagian besar warga Amerika merasa AS sebaiknya tetap netral.
Perang Dingin[sunting]
Setelah Perang Dunia II,
Uni Soviet dan
Amerika Serikat menjadi dua adidaya dunia.
Perang Dingin merupakan periode ketegangan dan persaingan antara Soviet dan AS. Akan tetapi, tentara Amerika dan Soviet tidak pernah bertemu secara langsung dalam medan perang, namun bertempur secara tidak langsung, seperti dalam
Perang Korea (1950-an) dan
Perang Vietnam (1950-an-1970-an).
[160][161] Kedua perang tersebut merupakan perang antara pemerintah Utara yang komunis (didukung oleh Soviet dan
Republik Rakyat Cina), dan pemerintahan Selatan yang dibantu oleh AS. Perang Korea berakhir dengan pembagian Korea, sementara perang Vietnam dimenangkan oleh Vietnam Komunis setelah AS mundur dari Vietnam.
[162] Selain itu, salah satu konflik penting pada masa ini adalah
Krisis Rudal Kuba pada tahun 1962. Selama krisis ini, AS dan Uni Soviet berada pada posisi yang sangat dekat untuk saling menyerang dengan senjata nuklir.
[163]
Pada masa Perang Dingin, pemerintah mencoba mencari orang yang diduga sebagai Komunis. Orang yang diduga komunis akan kehilangan pekerjaan, masuk penjara, atau bakan terbunuh.
[164] Banyak aktor dan pengarang yang masuk ke daftar hitam.
[165][34] Peristiwa ini disebut sebagai "
Red Scare".
Perlombaan senjata juga berlangsung antara Amerika Serikat dengan Soviet.
[166] Amerika Serikat banyak menghabiskan dana untuk proyek-proyek pertahanan.
[167] Selain perlombaan senjata, perlombaan luar angkasa juga berlangsung. Perlombaan ini dimulai ketika Soviet meluncurkan
Sputnik pada tahun 1957.
[168] Dalam beberapa tahun, baik AS maupun Soviet telah meluncurkan satelit, dan juga mengirimkan hewan dan manusia ke luar angkasa.
[168]Pada tahun 1969,
Apollo 11 berhasil mendaratkan
Neil Armstrong dan
Buzz Aldrin di
Bulan.
Kebijakan luar negeri Amerika Serikat berubah pada tahun 1970-an ketika AS meninggalkan Vietnam dan
Richard Nixon mengundurkan diri karena
skandal Watergate.
[34] Pada tahun 1970-an dan 1980-an, AS memiliki kebijakan "detente" (mengurangi ketegangan) dengan Uni Soviet.
[169][170] Di bawah kepemimpinan Nixon dan
Reagan, Amerika Serikat mengirimkan tentara dan uang ke negara-negara
Amerika Latinagar mereka tidak menjadi komunis.
[123] Pada masa ini pula, ekonomi menderita karena AS tidak memproduksi barang sebanyak dahulu, dan karena beberapa negara di
Timur Tengah melakukan embargo minyak.
[171]
Perang Dingin berakhir dengan runtuhnya Soviet pada Desember 1991.
[172]
Era setelah Perang Dingin[sunting]
Setelah berakhirnya Perang Dingin, Amerika Serikat menjadi "masyarakat post-industrial".
[173]AS juga mulai mengalami defisit perdagangan.
[174] Timur Tengah menjadi penting dalam kebijakan luar negeri AS, karena Amerika memperoleh miliaran barel minyak dari Timur Tengah. Banyak negara di Timur Tengah tidak peduli dengan AS karena Amerika merupakan sekutu
Israel.
[175] Pada tahun 1991,
Amerika Serikat terlibat dalam
Perang Teluk untuk mengusir invasi
Irak dari
Kuwait.
George W. Bush memenangkan pemilu pada tahun 2000. Pada masa jabatannya,
Serangan 11 September terjadi. Akibat serangan tersebut,
World Trade Center runtuh, dan ribuan warga Amerika tewas. Bush lalu menyetujui
USA Patriot Act, yang memperbolehkan pemerintah untuk mengumpulkan informasi mengenai orang Amerika yang diduga sebagai teroris. AS dan
NATO lalu
pergi ke Afganistan untuk mencari
Osama bin Laden dan orang lain yang merencanakan Serangan 11 September. Selanjutnya, AS
menyerang Irak pada tahun 2003 karena Saddam Hussein diduga memiliki senjata pemusnah massal.
[179] Pada tahun 2005, Amerika Serikat bagian selatan dilanda oleh badai besar yang disebut
Badai Katrina. Partai Demokrat memenangkan kembali Kongres pada tahun 2006 karena warga Amerika tidak menyukai kebijakan Bush mengenai Perang Irak dan Katrina.
[180]
Pada tahun 2008,
Barack Obama terpilih sebagai presiden
Afrika-Amerika pertama.
[181] Ia terpilih pada
masa resesi terburuk semenjak Depresi Besar. Pada awal jabatannya, Obama dan Kongres menyetujui reformasi terhadap
perawatan kesehatan dan perbankan. Pemerintah juga memberikan stimulus untuk membantu ekonomi selama
resesi.
[182] Selama masa resesi, pemerintah menghabiskan banyak dana untuk menjaga industri perbankan dan otomotif dari kejatuhan. Selain krisis finansial, Obama juga harus menyelesaikan masalah
kebocoran minyak Deepwater Horizon yang terjadi pada Juni 2010.