Situs Kuil Tertua di Dunia Berusia 11 Ribu Tahun
Senin, 19 Agustus 2013 13:07 wib

Situs Gobekli Tepe (Foto: Smithsonianmag)
ANKARA - Kuil tertua di dunia telah ditemukan di wilayah Turki selatan. Arkeolog meyakini bahwa situs tersebut digunakan sebagai tempat menyembah bintang terang di langit yang disebut Sirius.
Dilansir Stonepages, Senin (19/8/2013), situs berusia 11.000 tahun ini memiliki serangkaian lingkaran yang bejumlah 20. Penggalian telah dimulai pada pertengahan era 1990-an.
Situs tersebut juga memiliki cincin atau lingkaran besar, pilar batu berbentuk huruf T dan beberapa di antaranya dihiasi dengan ukiran hewan. Situs bernama Gobekli Tepe ini menempatkan ide mengenai revolusi Neolitik, di mana susunan benda bersejarah ini dipercaya mengungkap peradaban masa lalu terkait perkembangan pemukiman, seni dan agama.
Peneliti Polytechnic University dari Italia, Giulio Magli mengungkap, selama ribuan tahun, posisi bintang-bintang berubah karena orbit Bumi yang berputar pada porosnya. Situs dianggap sebagai tempat penyembahan terhadap bintang terang, yang dilakukan manusia kuno ribuan tahun lalu.
Khususnya bintang yang dinamakan Sirius, Magli mengatakan bahwa bitnang tersebut berada di bawah cakrawala sampai sekira 9300 sebelum masehi (SM). "Saya mengusulkan bahwa candi ini dibangun untuk mengikuti 'kelahiran' bintang ini. Anda dapat membayangkan bahwa munculnya objek baru di langit bahkan bisa memicu sebuah agama baru," jelas Magli.
Dalam penelitiannya Magli menggunakan peta Gobekli Tepe dan gambar dari satelit. Temuannya menujukkan bahwa tiga lingkaran besar memiliki keterkaitan satu sama lain ketika penampakkan cahaya dari bintang Sirius. Kabarnya, cahaya Bintang ini akan semakin meningkat ketika di 9100 SM, 8750 SM dan 8300 SM.
Dilansir Stonepages, Senin (19/8/2013), situs berusia 11.000 tahun ini memiliki serangkaian lingkaran yang bejumlah 20. Penggalian telah dimulai pada pertengahan era 1990-an.
Situs tersebut juga memiliki cincin atau lingkaran besar, pilar batu berbentuk huruf T dan beberapa di antaranya dihiasi dengan ukiran hewan. Situs bernama Gobekli Tepe ini menempatkan ide mengenai revolusi Neolitik, di mana susunan benda bersejarah ini dipercaya mengungkap peradaban masa lalu terkait perkembangan pemukiman, seni dan agama.
Peneliti Polytechnic University dari Italia, Giulio Magli mengungkap, selama ribuan tahun, posisi bintang-bintang berubah karena orbit Bumi yang berputar pada porosnya. Situs dianggap sebagai tempat penyembahan terhadap bintang terang, yang dilakukan manusia kuno ribuan tahun lalu.
Khususnya bintang yang dinamakan Sirius, Magli mengatakan bahwa bitnang tersebut berada di bawah cakrawala sampai sekira 9300 sebelum masehi (SM). "Saya mengusulkan bahwa candi ini dibangun untuk mengikuti 'kelahiran' bintang ini. Anda dapat membayangkan bahwa munculnya objek baru di langit bahkan bisa memicu sebuah agama baru," jelas Magli.
Dalam penelitiannya Magli menggunakan peta Gobekli Tepe dan gambar dari satelit. Temuannya menujukkan bahwa tiga lingkaran besar memiliki keterkaitan satu sama lain ketika penampakkan cahaya dari bintang Sirius. Kabarnya, cahaya Bintang ini akan semakin meningkat ketika di 9100 SM, 8750 SM dan 8300 SM.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar